Saya melihat kartu nama seorang kenalan, pemilik sebuah brand yang cukup mentereng. Di kartu nama tersebut tercantum alamat websitenya. Iseng, saya mencoba membuka website tersebut. Setelah terbuka saya paham bahwa perusahaan itu belum terlalu serius mengurus websitenya. Mungkin karena belum sadar potensinya atau memang belum sempat diperbarui, entahlah. Dari counter jumlah pengunjung yang kebetulan terpasang di situ, juga bisa dihitung tidak banyak yang menyambangi, untuk ukuran brand sebesar itu.
Sekadar punya. Kalau perusahaan tidak punya website kan malu-maluin. Seringkali hanya itu alasannya. Padahal fungsi website seharusnya bisa jauh lebih bermanfaat daripada sekadar penghias kartu nama. Website perusahaan bisa menjadi Public Relation ulung atau bahkan senjata marketing dan branding perusahaan yang paling efektif. Untuk mengukur performa website perusahaan kita, ada beberapa poin penting yang layak dicermati.
1. Kecepatan loading website
Membuka halaman website yang terlalu lama tentu menyebalkan. Sering kali pengunjung tidak tertarik menunggu dan batal berkunjung hanya gara-gara masalah loading time. Untuk mengukur kecepatan loading tersedia beberapa tools gratis di Internet, seperti GTmetrix dan Page Speed Service dari Google. Melalui tools ini kita bisa mendapatkan laporan dan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecepatan loading website kita.
2. Analisa Konversi
Konversi artinya tujuan atau aktivitas pengunjung yang kita inginkan terjadi di website kita. Untuk sebuah website company profile perusahaan, konversi yang diharapkan terjadi dapat berupa lead pengunjung yang dikumpulkan menjadi suatu database calon pelanggan. Untuk mendapatkan lead ini biasanya melalui formulir kontak/pertanyaan, opt-in email, livechat, dsb. Dengan memiliki database seperti ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti email marketing atau call follow-up.
Contoh konversi lain misalnya jumlah kunjungan ke suatu halaman penting, download e-book, registrasi user, tontonan video, dan sebagainya. Melalui Google Analytics berbagai konversi ini dapat ditetapkan dan diukur bahkan secara real-time. Angka konversi ini dapat menjadi acuan penting apakah performa website dan strategi online marketing sudah berjalan dengan optimal atau tidak.
3. Metriks Google Analytics
Selain konversi, tools analisa seperti Google Analytics juga dapat menunjukkan berbagai metriks penting seperti rasio Bounce Rate. Angka ini menunjukkan persentase banyaknya pengunjung yang langsung meninggalkan website dari halaman masuk tanpa berinteraksi dengan halaman lainnya. Ini biasanya menjadi pertanda mereka tidak suka atau konten website tidak sesuai dengan harapan. Bisa karena sisi design, fungsionalitas yang sulit, loading yang terlalu lama, atau masalah di kontennya.
Selain Bounce Rate contoh metrik penting lain di antaranya rata-rata waktu kunjungan dan rata-rata jumlah halaman dikunjungi. Lalu dari sumber trafik mana saja para pengunjung website kita berasal. Apakah melalui referensi dari search engine, social media, dari situs lain, dan sebagainya. Dan masih sangat banyak lagi informasi dari Google Analytics yang berguna. Dari informasi-informasi tersebut kita dapat memahami kekuatan dan kelemahan website kita. Termasuk juga performa aktivitas online marketing yang kita lakukan jika ada. Misalnya jika kita menggunakan iklan online, social media, email marketing, dan sebagainya.
4. Tampilan yang Mobile-Friendly
Akses Internet kini lebih banyak dilakukan melalui mobile dan tablet dibandingkan dari laptop/desktop. Jika tampilan website perusahaan masih belum mobile-friendly, anda akan kehilangan pangsa pasar yang cukup besar. Minimal pengunjung merasa tidak nyaman mengakses situs anda dari layar yang kecil. Baru-baru ini Google bahkan merilis update terbaru mereka dimana hanya website-website yang sudah mobile-friendly yang akan mendapatkan ranking yang baik di urutan search engine mereka. Kita dapat melakukan test apakah website kita sudah tergolong mobile-friendly melalui layanan yang disediakan Google disini http://bit.ly/test-mobileweb.
5. Listing di Search Engine
Pastikan bahwa website perusahaan anda sudah terindex dengan baik di berbagai search engine utama khususnya Google, Bing, dan Yahoo. Search engine tidak serta merta mengetahui keberadaan website anda di Internet tanpa kita melaporkan, atau ada situs lain yang menginformasikan keberadaan website kita. Periksa juga apakah semua halaman penting sudah terindex. Kirimkan sitemap website dalam bentuk XML file ke search engine sehingga mereka dapat menjelajahi setiap halaman website kita dengan lengkap. Gunakan tool Google Webmaster Tool dan Bing Webmaster Tool untuk keperluan tersebut.
Setelah berhasil terindex, tidak serta-merta pula kita mendapatkan posisi ranking yang baik di search engine. Karena biasanya ada ribuan bahkan jutaan halaman lain yang bersaing untuk kata kunci pencarian yang sama. Sedangkan bisa dimaklumi hanya tersedia maksimal 10 spot di halaman pertama tiap search engine. Dengan mendapatkan ranking yang baik di search engine, kita akan mendapatkan porsi trafik pengunjung yang signifikan. Sehingga ini akan sangat menunjang pemasaran dan branding bisnis kita. Untuk bisa mendapatkan ranking yang baik suatu website harus teroptimasi dengan maksimal dan memiliki kualitas konten yang menarik.
Website adalah wajah dan identitas suatu perusahaan secara global di Internet. Maka sudah selayaknya menjadi perhatian bagi management perusahaan. Design yang menarik memang penting tapi juga harus memiliki user experience dan kualitas yang prima. Jika 5 indikasi tadi menunjukkan hal yang positif, dapat dikatakan performa website perusahaan anda sudah cukup baik.
Leave A Comment