Pernahkah Anda berkunjung ke situs seperti Agoda untuk mencari hotel di suatu kota, kemudian selama beberapa hari Anda seperti “dihantui” oleh iklan mereka? Kemana pun Anda pergi di Internet, iklan Agoda yang mempromosikan hotel di kota itu muncul dimana-mana. Atau Anda masuk ke situs Lazada mencari produk smartphone misalnya, dan setelah itu anda sering melihat iklan smartphone mereka di situs-situs lain. Hii… ngeri! Jangan-jangan komputer Anda sudah disadap atau diintai?
Tidak perlu kuatir dulu, sebenarnya itu adalah suatu model marketing yang dinamakan Remarketing. Hal ini dikarenakan, pada komputer kita telah tersimpan cookies situs yang telah kita kunjungi sebelumnya. Sehingga iklan yang tampil dapat diprioritaskan sesuai history penjelajahan dan interest kita.
Secara harfiah Remarketing artinya memasarkan kembali suatu produk/situs. Kepada siapa? Kepada orang-orang yang pernah berkunjung ke situs tersebut. Logikanya sederhana, orang yang pernah mengunjungi suatu situs kemungkinan tertarik terhadap produk atau informasi di situ. Namun mungkin mereka tidak membeli atau take action saat itu. Bisa jadi karena faktor uang, perubahan mood, dan sebagainya. Studi psikologi pemasaran menunjukkan biasanya orang cenderung tidak membeli pada sapaan pertama. Maka tanpa upaya tindak lanjut, bisa saja pengunjung lupa akan situs tersebut.
Supaya lebih jelas perhatikan contoh skenario berikut:
- Saat Joni mengunjungi situs Anda, sebuah cookies akan tertanam di browser Joni
- Karena terlalu sibuk, Joni tidak jadi melakukan pembelian di situs Anda, tapi..
- Saat Joni berselancar di berbagai situs ternama, maka Google akan menampilkan iklan toko online Anda kepada Joni
- Joni teringat kembali pada penawaran Anda dan memutuskan untuk melakukan pembelian
Seperti kita lihat, dengan fitur Remarketing, Anda seperti memanggil kembali dan mengingatkan pengunjung pada penawaran Anda. Sehingga kemungkinan terjadi pembelian lebih besar. Bisa juga diberikan penawaran khusus atau diskon melalui program ini. Sehingga pengunjung yang semula ragu atau menunda pembelian sekarang mendapatkan penawaran ulang dari Anda. Pelanggan lama juga bisa dipanggil kembali untuk melakukan pembelian ulang (repeat order). Alangkah baiknya jika dilakukan upaya cross-selling kepada mereka. Misalnya jika semula mereka membeli smartphone, maka kini bisa diberikan penawaran casingnya.
Untuk tujuan branding, remarketing juga sangat efektif. Daripada melakukan broadcast iklan secara masal dan acak, kita bisa memprioritaskan upaya branding hanya kepada mereka yang pernah terjangkau. Bahkan kita bisa menyaring target audience lebih dalam lagi dengan melakukan filtering secara demografi (usia, jenis kelamin), lokasi, interest (kesukaan), dan sebagainya. Ini akan meningkatkan kekuatan branding secara lebih efektif khususnya bagi brand berskala kecil atau menengah.
Google menyediakan fitur Remarketing sebagai bagian dari Google AdWords Display Advertising. Sehingga iklan Remarketing akan tampil pada situs dan blog yang terafiliasi dengan jaringan Google. Sekadar menyebut contoh lokal, portal-portal dengan ratusan ribu hingga jutaan pengunjung per hari yang memasang iklan-iklan Google antara lain Detik.com, Kaskus, Kompas.com, Republika.co.id, Blogger, Vivanews, dll.
Facebook juga memiliki program yang serupa. Mereka menamainya Retargeting. Beda nama tapi konsepnya kurang lebih sama. Bedanya adalah iklan Retargeting tersebut ditampilkan di situs Facebook sendiri. Sehingga iklan-iklan “pengingat” ini akan tampil di situs Facebook saat para pengguna ber-Facebook ria.
Untuk menggunakan fitur Remarketing / Retargeting, kita perlu memasang suatu kode javascript yang akan disediakan oleh Google/Facebook di source code halaman situs kita. Kode ini tidak kelihatan oleh pengunjung kita, namun secara otomatis akan memasang cookies di browser mereka saat mengunjungi situs kita. Cookies ini umumnya bukanlah program jahat atau berbahaya. Hampir seluruh browser ternama menggunakan fitur ini. Dan jika tidak diinginkan cookies dapat dihapus atau di-non aktifkan. Tentunya jika dihapus maka fungsi Remarketing / Retargeting tidak bisa berjalan di browser tersebut.
Remarketing terbukti efektif meningkatkan konversi penjualan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya tampilan iklan kita langsung mengingatkan pengunjung pada situs atau brand kita. Gunakan logo, warna tema, tagline, atau model iklan yang konsisten dengan situs kita.
Leave A Comment