Tak bisa dipungkiri mesin pencari Google adalah hal yang paling umum digunakan saat orang mencari suatu informasi atau produk. Disanalah hampir seluruh halaman situs dan informasi di dunia terindex dalam suatu super database oleh perusahaan yang berkantor pusat di Mountain View, California ini.
Hal ini menjadi suatu kesempatan sekaligus tantangan bagi pebisnis, bagaimana agar situs atau blog nya bisa tampil maksimal di Google saat orang melakukan pencarian terhadap produk atau layanan bisnisnya. Dengan tampil di halaman satu, kesempatan untuk dikunjungi dan mendapatkan pembeli menjadi lebih besar. Faktanya 98% lebih pencarian di Google hanya berhenti di halaman 1. Jarang sekali yang beralih mencari hingga ke halaman 2 atau seterusnya.Karena itulah orang berlomba-lomba untuk tampil di halaman muka Google. Hanya segelintir situs yang bisa tampil disana, seringkali dengan jumlah persaingan yang mencapai ribuan bahkan jutaan halaman untuk setiap kata kunci yang dicari.
Secara garis besar ada 2 cara untuk tampil di halaman pertama Google, yaitu melalui listing organik (organic result) atau menggunakan iklan berbayar Google AdWords. Tujuannya sama, namun tekniknya berbeda dan masing-masing mempunyai kelebihan nya sendiri.
Untuk tampil maksimal di listing organik dikenal dengan istilah Search Engine Optimization (SEO). Listing organik melalui SEO ini gratis. Google tidak memungut biaya atas fasilitas tersebut. Hanya saja proses SEO ini relatif membutuhkan waktu dan upaya yang cukup tinggi. Proses untuk mencapai halaman 1 melalui SEO bisa memerlukan waktu beberapa minggu bahkan bulan. Itupun harus bersaing dengan banyaknya halaman situs lain yang memiliki topik informasi atau produk serupa. Dalam menentukan urutan posisi pencarian, Google mempunyai beberapa algoritma yang terus diupdate dengan tujuan mendapatkan urutan hasil pencarian yang paling relevan sesuai dengan kata kunci pencarian.
Ada 3 tahapan penting dalam melakukan SEO
1. Pemilihan (riset) kata kunci. Riset kata kunci adalah hal pertama yang harus dilakukan, karena akan sia-sia jika ternyata kata kunci yang ditargetkan tidak menghasilkan pengunjung, atau sebaliknya terlalu kompetitif sehingga tidak mencapai hasil yang maksimal.
2. Optimasi on-page, artinya kita memperbaiki dan mengoptimalkan halaman-halaman dari situs kita sendiri agar disukai oleh mesin pencari Google.Yang paling dasar adalah dengan mengoptimasi judul (title) halaman, meta deskripsi, header tags (H1, H2, dsb), alt text pada image, footer, navigasi web dan sitemap, dan tentunya konten situs itu sendiri. Kecepatan membuka halaman juga berpengaruh. Halaman yang terlalu berat dibuka akan berimbas negatif.
3. Setelah optimasi on-pagedilakukan dengan maksimal, perlu dilakukan juga optimasi off-page. Ini adalah aktivitas yang dilakukan diluar situs, seperti dengan membangun link ke situs-situs lain, melakukan social bookmark, melakukan promosi di media sosial, dan lainnya.
Selain melalui SEO, cara kedua yaitu dengan menggunakan iklan Google AdWords. Biaya iklan di Google AdWords adalah Pay-per-Click (PPC). Jadi kita hanya membayar jika pengunjung mengklik iklan kita. Meskipun berbayar banyak kelebihan yang didapatkan menggunakan iklan Google AdWords ini diantaranya sbb:
1. Biaya per klik relatif murah
Dengan teknik pemasangan iklan yang benar, biaya per klik iklan bisa ditekan seminimal mungkin melalui mekanisme bidding. Umumnya biaya per klik berkisar 200 hingga maksimal 1000 rupiah. Banyak faktor yang menentukan biaya per klik diantaranya teknik pemasangan, tingkat persaingan kata kunci, dan history akun pengiklan.
2. Proses dan hasil yang instan
Proses pemasangan iklan Google AdWords relatif instan dibandingkan SEO. Hal yang paling penting dan membutuhkan waktu adalah proses risetnya, agar iklan yang dibuat menjadi maksimal. Tapi setelah iklan dibuat dan setup billing selesai, umumnya dalam waktu 24 jam iklan sudah mulai ditayangkan.
3. Laporan iklan yang lengkap dan terukur
Google AdWords menyediakan laporan secara lengkap diantaranya biaya per klik, jumlah klik, jumlah tampilan iklan (impression), total spending budget, dsb. Dari laporan tersebut kita bisa menganalisa dengan cermat tingkat keberhasilannya. Dan apa saja yang perlu dibenahi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Perhitungan imbas hasil atau ROI (Return-on-Investment) juga lebih mudah diukur.
4. Relevansi Target Audience
Target Audience bisa ditentukan berdasarkan demografi (usia, jenis kelamin), lokasi, bahasa, device, dan sebagainya. Jadi bagi bisnis berskala lokal misalnya restoran atau salon di Semarang, target audience bisa ditentukan hanya untuk wilayah Semarang dan sekitarnya saja. Iklan tidak ditampilkan untuk audience diluar daerah tsb. Sebaliknya bagi bisnis seperti hotel justru akan mencari audience dari luar kota Semarang. Untuk jenis usaha seperti aksesoris wanita misalnya dapat ditargetkan tampil hanya bagi wanita dan usia remaja hingga dewasa muda.
5. Budget Fleksibel
Besarnya budget untuk iklan bisa ditentukan sendiri. Tagihan iklan tidak akan melebihi jumlah budget yang telah ditentukan sebelumnya.
Leave A Comment